sekarang ini sudah banyak muncul perkembangan teknologi web diantaranya web 1.0, web 2.0, dan web 3.0.
web 1.0
secara umum dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif. Sifat web 1.0 adalah read.
Web 2.0
Inovasi dalam dunia web semakin hari kian mengalami perkembangan yang
berarti, ini dibuktikan dengan adanya Teknologi Web 2.0 yang
dikembangkan sekitar tahun 2004.
Menurut Tim O’Reilly, Web 2.0 dapat didefinisikan sebagai berikut:
“Web 2.0 adalah revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan
oleh penggunaan internet sebagai platform, dan merupakan suatu percobaan
untuk memahami berbagai aturan untuk mencapai keberhasilan pada
platform baru tersebut. Salah satu aturan terutama adalah: Membangun
aplikasi yang mengeksploitasi efek jaringan untuk mendapatkan lebih
banyak lagi pengguna aplikasi tersebut”
Teknik yang digunakan web 2.0
• CSS (Cascading Style Sheet) untuk bahan isi dan presentasi serta mempercantik desain.
• Falksonomi (metoda penandaan content dimana dengan konsep ini dimunculkan kata-kata yang berkaitan dengan content tersebut).
• XML(eXtensible Markup Language) yang digunakan untuk mendefinisikan format data.
• Teknik Aplikasi Internet
• HTML dan XHTML (eXtensible HyperText Markup Language).
• Weblog-publishing tools
• Wiki atau forum software,dll
• JavaScript untuk membuat tampilan yang dinamis,
• Teknologi penggabungan dari JavaScript dan XML saat ini yang marak
disebut dengan AJAX (Asynchorous JavaScript And XML) yang menekankan
pada pengelolaan content dalam website adalah suatu teknik pemrograman
berbasis web untuk menciptakan aplikasi web yang interaktif. Tujuannya
adalah untuk memindahkan sebagian besar interaksi pada komputer web
surfer, melakukan pertukaran data dengan server di belakang layar,
sehingga halaman web tidak harus dibaca ulang secara keseluruhan setiap
kali seorang pengguna melakukan perubahan.
Web 3.0
Web 3.0 adalah generasi ketiga dari layanan internet berbasis web.
Konsep Web 3.0 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001, saat Tim
Berners- Lee, penemu World Wide Web menulis sebuah artikel ilmiah yang
menggambarkan Web 3.0 sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk membaca
halaman-halaman Web. Hal ini berarti bahwa mesin akan memiliki kemampuan
membaca Web sama seperti yang manusia dapat lakukan sekarang ini.
Web 3.0 berhubungan dengan konsep Web Semantik, yang memungkinkan isi
web dinikmati tidak hanya dalam bahasa asli pengguna, tapi juga dalam
bentuk format yang bisa diakses oleh agen-agen software. Beberapa ahli
bahkan menamai Web 3.0 sebagai Web Semantik itu sendiri.
Keunikan dari Web 3.0 adalah konsep dimana manusia dapat
berkomunikasi dengan mesin pencari. Kita bisa meminta Web untuk mencari
suatu data spesifik tanpa bersusah-susah mencari satu per satu dalam
situssitus Web. Web 3.0 juga mampu menyediakan keterangan-keterangan
yang relevan tentang informasi yang ingin kita cari, bahkan tanpa kita
minta.
Web 3.0 terdiri dari:
- · Web semantik
- · Format mikro
- · Pencarian dalam bahasa pengguna
- · Penyimpanan data dalam jumlah besar
- · Pembelajaran lewat mesin
- · Agen rekomendasi, yang merujuk pada kecerdasan buatan Web
Web 3.0 menawarkan metode yang efisien dalam membantu computer
mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online. Web 3.0 juga
memungkinkan fitur Web menjadi sebuah sarana penyimpanan data dengan
kapasitas yang luar biasa besar. Web 3.0 telah memiliki beberapa standar
operasional untuk bisa menjalankan fungsinya dalam menampung metadata,
misalnya Resource Description Framework (RDF) dan the Web Ontology
Language (OWL). Konsep Web Semantik metadata juga telah dijalankan pada
Yahoo’s Food Site, Spivack’s Radar Networks, dan sebuah development
platform, Jena, di Hewlett-Packard.
sumber: http://dodychurniawan.wordpress.com/2010/02/25/perkembangan-teknologi-web/
readmore »»