Sunday, 13 November 2011

SISTEM TERSTRUKTUR (ERD&DFD)

 






 
 SISTEM TERSTRUKTUR (ERD & DFD) 








NAMA     : SAIFUL PAHMI
NPM        : 56411556
KELAS    : 1IA01

UNIVERSIT AS GUNADARMA


KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirot tuhan yang maha esa atas rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyusun makalah ini.
            Makalah ini merupakan panduan bagi para mahasiswa, untuk belajar dan mempelajari lebih lanjut tentang SISTEM TERSTRUKTUR   ini. Yang bertujuan dapat menumbuhkan proses belajar mandiri, agar kreativitas dan penguasaan materi pelajaran optimal sesuai dengan yang di harapkan.
            Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu mahasiswa  dalam mengetahui tentang system SISTEM TERSTRUKTUR ini lebih dalam.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam belajar untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari bapak/ ibu dan juga teman-teman tetap saya harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan untuk belajar ke depan.



                                                                                                                        Penyusun


                                                                                                                        ( penulis)



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI 

Konsep Perancangan Tersetruktur
Data Flow Diagram
A.      Pengertian DFD
B.      DFD symbol/Komponen
C.      Bentuk Data Flow Diagram
D.     Perbeadaan DFD dengan bagan alir
E.      Kelebihan dan Kelemahan DFD
F.       Contoh DFD
Entity Relationshif Diagram (ERD)
A.      Pengertian ERD
B.      Notasi ERD
C.      Derajat relasi atau kardinalitas
D.     Tahap ERD
E.      Contoh Kasus
DAFTAR PUSTAKA

Konsep Perancangan Tersetruktur

Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep yang baru. Teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk alat-alat elektronik adalah dua contoh dari konsep ini yang banyak digunakan di industri-industri. Konsep ini memang relatif masih baru digunakan dalam mengembangkan sistem informasi untuk dihasilkan produk sistem yang memuaskan pemakainya.
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan-permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan
pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biaya pengembangannya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya
akan lebih baik (bebas kesalahan). Salah satu tools dan teknik dalam pengembangan sistem terstruktur adalah menggunakan DFD (Data Flow Diagram = Diagram Arus Data, DAD).


DATA FLOW DIAGRAM (DFD)
A.     Pengertian DFD
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasiuntuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantuuntuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

 DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yangsedang berjalan logis. Dalam sumber lain dikatakan bahwa DFD ini merupakan salahsatu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsisistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yangdimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yangmemberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alatperancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisidapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow diagramyang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitasluar. DFD didisain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadisuatu bagian sub-sistem yang lebih kecil adan untuk menggarisbawahi arus dataantara kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu "dikembangkan" untukmelihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya

B.  DFD Symbol/Komponen

a.      Diagram Alur Data Fisik (DADF)
DADF lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistemyang lama). Penekanan dari DADF adalah bagaimana proses-proses dari sistemditerapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses-proses manual.

Untuk memperoleh gambaran bagaimana sistem yang ada diterapkan, DADFharus memuat :
1.      Proses-proses manual juga digambarkan.
2.      Nama dari alur data harus memuat keterangan yang cukup terinci untukmenunjukkan  bagaimana pemakai sistem memahami kerja sistem.
3.      Simpanan data dapat menunjukkan simpanan non komputer.
4.      Nama dari simpanan data harus menunjukkan tipe penerapannya apakahsecara manual atau komputerisasi. Secara manual misalnya dapat menunjukkan buku catatat, meja pekerja. Sedang cara komputerisasimisalnya menunjukkan file urut, file database.
5.      Proses harus menunjukkan nama dari pemroses, yaitu orang, departemen,sistem komputer, atau nama program komputer yang mengakses prosestersebut.Kelebihan-kelebihan dari diagram aliran data fisik:
a)      Mengklarifikasikan proses-proses mana yang manual dan mana yangotomatis
b)      Menggambarkan proses-proses secara lebih mendetail dibanding DAD Logika
c)      Mengurutkan proses-proses yang harus dilakukan menurut urutan tertentu
d)      Mengidentifikasi penyimpanan data sementara
e)      Menetapkan nama-nama aktual dari file-file dan printoutnya
f)        Menambahkan kontrol-kontrol untuk memastikan bahwa proses-prosestersebut sudah dilakukan secara tepat.

b.      Diagram Alur Data Logika (DADL)
DADL lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akandiusulkan (sistem yang baru). Untuk sistem komputerisasi, penggambaranDADL hanya menunjukkan kebutuhan proses dari system yang diusulkan secaralogika, biasanya proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara komputer saja.Keuntungan-keuntungan dengan menggunakan diagram aliran data logika:

a)      Komunikasi yang lebih baik dengan penggunaSuatu model logika lebih mudah digunakan saat berkomunikasi denganpengguna sistem karena dipusatkan pada kegiatan bisnis. Pengguna akansemakin mengenal kegiatan kegiatan intinya serta beberapa syarat-syaratinformasi dari setiap kegiatan.
b)      Sistem yang lebih stabilSistem yang dibentuk oleh diagram aliran data logika biasanya lebih stabil,hal ini dikarenakan diagram aliran data logika merepresentasikan fitur-fitursistem yang harus ada tidak peduli apa yang dilakukan di dalam biisnissecara fisik.

c)      Pemahaman yang lebiih baik mengenai bisnis bagi penganalisis sistemDiagram aliran data logika memiliki suatu penekanan bisnis dan membantupenganalisa dalam memahami bisnis yang sedang dipelajari, memahamimengapa prosedur-prosedur tertentu ditampilkan serta menentukan hasil-hasil yang diharapkan dari suatu tugas yang dilakukan.

d)      Fleksibilitas dan pemeliharaanSistem baru akan lebih fleksibel dan mudah mempertahankannya bila desainnya didasarkan atas suatu model logika. Fungsi-fungsi bisnis tidakterlalu sering mengalami perubahan. Aspek-aspek fisik dari sistem lebihsering berubah dibanding fungsi-fungsi bisnis.

e)      Pengurangan redundansi dan kreasi yang lebih mudah mengenai model fisikMengamati suatu model lgika akan membantu anda menciptkan sistem yanglebih baik dengan mengurangi redundansi dan metode yang tidak efisien didalam sistem lama. Selain itu, model logika memudahkan untuk menciptakan dan menyederhanakan penggunaan karena tidak terlalu seringmemuat penyimpanan data dibandingkan dengan file master/basis data.


I.            Bentuk DFD
Terdapat 2 bentuk DFD, yaitu DFD fisik (Physical Data Flow Diagram) dan DFD logika (Logical Data Flow Diagram). DFD fisik lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan sedang DFD logika lebih menekankan proses-proses apa yang terdapat di sistem.

            1.      Physical Data Flow Diagram (PDFD)
PDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang lama). Penekanan dari PDFD adalah bagaimana proses-proses dari sistem diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses-proses manual. Dengan menggunakan PDFD, bagaimana proses sistem yang ada akan lebih dapat digambarkan dan dikomunikasikan kepada pemakai sistem, sehingga analis system akan dapat memperoleh gambaran yang jelas bagaimana sistem tersebut bekerja. Untuk memperoleh gambaran bagaimana sistem yang ada diterapkan, PDFD harus memuat sebagai berikut :
a)      Proses-proses manual juga digambarkan
b)      Nama dari arus data harus menunjukkan fakta penerapannya semacam nomor formulir dan medianya (misalnya telpon atau surat). Nama arus data mungkin juga menerangkan tentang waktu mengalirnya (misalnya harian atau mingguan). Dengan kata lain, nama dari arus data harus memuat keterangan yang cukup terinci untuk menunjukkan bagaimana pemakai sistem memahami kerja dari sistem.
c)      Simpanan data dapat menunjukkan simpanan non komputer, misalnya kotak in/out yang berfngsi sebagai buffer dari proses serentak yang beroperasi dengan kecepatan berbeda, sehingga ada sebuah data yang harus menunggu di buffer.
d)      Nama dari simpanan data harus menunjukkan tipe penerapannya apakah secara manual atau komputerisasi. Secara manual misalnya dapat menunjukkan buku catatan, meja pekerja atau kotak in/out. Sedang secara komputerisasi misalnya menunjukkan file urut, file ISAM, file database dan lain sebagainya.
e)      Proses harus menunjukkan nama dari pemroses (processor), yaitu orang, departemen, sistem komputer atau nama program komputer yang mengeksekusi proses tersebut.

            2.      Logical Data Flow Diagram (LDFD)
LDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan (sistem yang baru). LDFD tidak menekankan pada bagaimana sistem diterapkan, tetapi penekanannya hanya pada logika dari kebutuhan-kebutuhan sistem, yaitu 16 Pendekatan Perancangan Terstruktur dan Data Flow Diagram proses-proses apa secara logika yang dibutuhkan oleh sistem. Karena sistem yang diusulkan belum tentu diterima oleh pemakai sistem dan biasanya sistem yang diusulkan terdiri dari beberapa alternatif, maka penggambaran sistem secara logika terlebih dahulu tanpa berkepentingan dengan penerapannya secara fisik akan lebih mengena dan menghemat waktu penggambarannya dibandingkan dengan PDFD. Untuk sistem komputerisasi, penggambaran LDFD yang hanya menunjukkan kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan secara logika, biasanya proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara komputer saja.

II.            Syarat Pembuatan

Pedoman bagaimana menggambar DFD baik PDFD ataupun LDFD adalah sebagai berikut ini :
1.      Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar (external entity) yang terlibat di sistem. Kesatuan luar ini merupakan kesatuan (entity) di luar sistem, karena di luar bagian pengolahan data (sistem informasi). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data ke sistem informasi serta tujuan penerima arus data hasil dari proses sistem informasi, shingga merupakan kesatuan di luar sistem informasi.
2.      Identifikasikan semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar.

Kesatuan luar

Input
Output
Langganan

Order langganan

-
Bagian gudang
-
Tembusan permintaan persedian
Bagian pengiriman

Tembusan jurnal

Faktur, tembusan kredit dan
tembusan jurnal
Manajer kredit

-
Status piutang


3.      Gambarlah terlebih dahulu suatu diagram konteks (context diagram). DFD merupakan alat untuk structured analysis. Pendekatan terstruktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar (disebut dengan top level) dan memecah-mecahnya menjadi bagian yang lebih terinci (disebut dengan lower level).
DFD yang pertama kali digambar adalah level teratas (top level) dan diagram ini disebut context diagram. Dari context diagram ini kemudian akan digambar dengan lebih terinci lagi yang disebut dengan overview diagram (level 0). Tiaptiap proses di overview diagram akan digambar secara lebih terinci lagi dan disebut dengan level 1. Tiap-tiap proses di level 1 akan digambar kembali dengan lebih terinci lagi dan disebut dengan level 2 dan seterusnya sampai tiap-tiap proses tidak dapat digambar lebih terinci lagi.



D.    Perbedaan DFD dengan bagan Alir
DFD sangat berbeda dengan bagan alir (flow-chart). Perbedaannya adalah sebagai
berikut :
1.      proses di DFD dapat beroperasi secara paralel, sehingga beberapa proses dapat dilakukan serentak. Hal ini merupakan kelebihan DFD dibandingkan dengan bagan alir yang cenderung hanya menunjukkan proses yang urut. Kenyataannya kegiatan-kegiatan proses dapat dilakukan secara tidak urut, yaitu secara paralel atau serentak, sehingga DFD dapat menggambarkan proses semacam ini dengan lebih mengena.

2.      DFD lebih menunjukkan arus data di suatu sistem, sedang bagan alir sistem lebih menunjukkan arus dari prosedur dan bagan alir program lebih menunjukkan arus dari algoritma.
3.      DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop) dan proses keputusan (decision), sedang bagan alir menunjukkannya.


E.     Kelebihan dan Kelemahan DFD

NO
KELEBIHAN
KELEMAHAN
1.
DFD membantu para analis sitemmeringkas informasi tentang sistem,mengetahui hubungan antar sub-subsistem, membantu perkembanganaplikasi secara efektif
DFD tidak menunjukkan prosespengulangan (loop).
2.
DFD berfungsi sebagai alat komunikasiyang baik antara pemakai dan analissistem.
DFD tidak menunjukkan proses perhitungan.
3
DFD dapat menggambarkan sejumlahbatasan otomasi (teknik untuk membuatperangkat, proses, atau sistem agarberjalan secara otomatis) untukpengembangan alternatif sistem fisik.
DFD tidak memperlihatkan alirankontrol.


Lemah dalam konsep model untukpendeskripsian data dan basisdata



F. CONTOH DFD 


 

Entity Relationship Diagram (ERD)

A.   Pengertian ERD

Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem  seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD.

B.   Notasi ERD

Ada sejumlah konvensi mengenai Notasi  ERD. Notasi klasik sering digunakan untuk model konseptual. Berbagai notasi lain juga digunakan untuk menggambarkan secara logis dan fisik dari suatu basis data, salah satunya adalah IDEF1X.




1.      Model ERD
Notasi-notasi simbolik yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut :
  • Entitas, Adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Ada dua macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Contohnya entitas anggota. Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.
  • Atribut, Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberi garis bawah.
  • Relasi atau Hubungan, Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.
  • Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk garis.

C.   Derajat relasi atau kardinalitas

Menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Macam-macam kardinalitas adalah:
  • Satu ke satu (one to one), Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
  • Satu ke banyak (one to many), Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
  • Banyak ke banyak (many to many), Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya.

D.   Tahap ERD

Tahap pertama pada desain sistem informasi menggunakan model ER adalah menggambarkan kebutuhan informasi atau jenis informasi yang akan disimpan dalam database. Teknik pemodelan data dapat digunakan untuk menggambarkan setiap ontologi (yaitu gambaran dan klasifikasi dari istilah yang digunakan dan hubungan anatar informasi) untuk wilayah tertentu.
Tahap berikutnya disebut  desain logis, dimana data dipetakan ke model data yang logis, seperti model relasional.  Model data yang loguis ini kemudian dipetakan menjadi model fisik , sehingga kadang-kadang, Tahap kedua ini disebut sebagai “desain fisik”.


DAFTAR ISI 




0 comments:

Post a Comment